Posting kali ini adalah lanjutan dari postingku hari
Senin kemarin.
Tren ke 2 dalam ‘Oral drug
Delivery’ yang ditulis oleh DR.
Jason T. McConville, Research Associate, College of Pharmacy, University Of
Texas at Austin di Drug Delivery Report, Autumn/Winter 2005 adalah usaha untuk
meningkatkan absorpsi bahan aktif obat terutama untuk bahan aktif obat
makromolekular.
Beberapa
tipe peningkat permeasi (permeation enhancer) sudah dicoba dalam penelitian dan
berbagai mekanisme bagaimana peningkat permeasi itu meningkatkan absorpsi juga
sudah diusulkan (silakan browsing Thanou M, Verhoef JC,Junginger HE, 2001. Adv
Drug Delivery Rev, 52: 117-126).
Beberapa
contoh peningkat absorpsi antara lain:
Surfaktan
anionik dan nonionik dapat meningkatkan absorpsi melalui rute transelular dan
paraselular. Tetapi dalam beberapa kasus tipe peningkat absorpsi ini dapat
menimbulkan kerusakan membran sel yang irreversibel.
Beberapa kelas asam amino
diketahui meningkatkan absorpsi usus dari heparin dan diperkirakan mekanisme
peningkatan absorpsinya adalah dengan memadatkan struktur makromolekular
sehingga meningkatkan permeasinya.
Pembentukan kompleks senyawa
obat dengan senyawa pengkompleks seperti EDTA, EGTA diketahui dapat
meningkatkan absorpsi paraselular dari senyawa yang mengandung ion Ca2+.
Mekanisme yang diprediksikan adalah dengan mengurangi adhesi senyawa yang
mengandung ion Ca2+ dengan dinding ‘tight juction’.
Beberapa asam lemak seperti natrium kaprat diketahui
dapat meningkatkan permeabilitas paraselular. Penelitian yang baru banyak
difokuskan pada chitosan dan turunannya sebagai peningkat permeasi. Chitosan
ini ‘biocompatible’ dan dapat berinterasi dengan ‘tight juction’ dan
menyebabkannya terbuka tetapi tidak banyak menyebabkan kerusakan terhadap
integritas membran sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar