Senin, Agustus 15, 2016

Tren ke 1 dalam ‘Oral Drug Delivery’: Perbaikan Kecepatan Melarut Obat

Hari ini akan aku pengin posting  tentang tren dalam ‘Oral Drug Delivery’ yang diberikan secara oral (melalui mulut). Tren ini sebenarnya sudah dimulai tahun 2004-an, dan hingga saat ini sepertinya masih berlaku.

Seperti anda ketahui, sediaan obat yang diberikan secara oral paling banyak dipilih karena rute oral ini paling umum dikenal pasien, alamiah, dan nyaman sehingga kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat juga tinggi. Tetapi sediaan obat yang diberikan secara oral juga memiliki banyak kelemahan antara lain obat dapat dirusak oleh asam lambung, rusak oleh enzim proteolitik dalam usus, dimetabolisme saat masih berada pada membran usus sehingga sebagian obat telah rusak sebelum diabsorpsi ke dalam darah. Harus dipertimbangkan pula terjadinya ‘first pass effect’ yaitu obat lebih dahulu masuk ke dalam hati untuk dimetabolisme menjadi bahan yang tidak aktif secara farmakologi. Obat yang diberikan secara oral (yang tidak berefek lokal dalam saluran cerna) seringkali mengalami permasalahan dalam absorpsi ke dalam pembuluh darah sehingga ketersediaan hayatinya rendah. Hal ini seringkali disebabkan karena disolusi atau kecepatan larutnya dalam cairan lambung/usus yang rendah.Dan masih banyak kelemahan lain bila obat diformulasikan dalam bentuk sediaan oral. Untuk mengatasi berbagai kelemahan itu dalam sekitar satu dasawarsa terakhir ini dikenal tren dalam pengembangan bentuk sediaan obat untuk pemakaian secara oral. Tren itu antara lain:
1.     Perbaikan Kecepatan Melarut Obat
2.    Peningkatan absorpsi obat
3.    Pelepasan obat secara terkendali
4.    Penyampaian obat pada lokasi khusus

Tren pertama diulas ringkas di bawah ini.

Tren Pertama: Meningkatkan Kecepatan Melarut
Hampir 40% bahan aktif obat yang kita kenal sekarang ini memiliki kelarutan dalam air yang rendah. Pada banyak kasus peningkatan kecepatan melarut obat akan meningkatkan ketersediaan hayati obat.

Tren yang umum sekarang untuk meningkatkan kecepatan melarut obat ini dicapai dengan  cara meningkatkan luas permukaan partikel obat. Hal ini sesuai dengan persamaan Noyes-Whitney yang menyatakan kecepatan melarut obat berbanding lurus dengan luas permukaan partikel obat. Memperkecil ukuran partikel obat, akan meningkatkan luas permukaan partikel obat. Selama pengecilan ukuran masih membuat kondisinya sebagai serbuk kering tetap stabil, pada umumnya akan membuat partikel obat berkontak dengan lebih intensif dengan cairan gastrointestinal dan akan mempercepat disolusinya. Percepatan disolusi akan lebih efektif bila  partikel obat yang ukuran dikecilkan itu disalut dengan surfaktan atau zat tambahan yang berfungsi sebagai stabilisator.

Beberapa metoda digunakan untuk membuat sediaan obat dengan  partikel bahan aktif seukuran nanometer, diantaranya dengan teknik pengendapan seperti Evaporative Precipitation into Aqueous Solution (EPAS) yang berhasil membuat partikel obat seukuran nanometer yang berbentuk kristal dan stabil (metoda ini dapat dilihat pada publikasi Hu JH, Johnston KP, Williams RO, 2004a. Drug Dev Ind Pharm, 30:233-245).
Cara pengecilan ukuran partikel yang lain adalah dengan cara atau teknik mikronisasi seperti RESS (Rapid Expansion from Supercritical Solution), teknik penggerusan secara mekanis dan proses pembekuan secara ultra cepat seperti SFL (Spray Freezing into Liquid). Proses SFL ini berhasil memproduksi danazol (yang sangat tidak larut dalam air) berbentuk amorf dan berukuran nanometer yang stabil untuk dibuat sediaan padat. Proses atau metoda ini dapat dilihat pada publikasi Hu JH, Johnston KP, Williams RO, 2004b. Int J Pharm, 271:145-154.

Ok, cukup tren pertama saja yang kuposting hari ini. Senin depan insya Allah akan kulanjutkan dengan tren kedua dalam ‘Oral Drug Delivery’: Peningkatan Absorpsi Obat.


Artikel ini kuambil dari berbagai sumber, tapi sebagian besar kuambil dari tulisan DR. Jason T. McConville, Research Associate, College of Pharmacy, University Of Texas at Austin di Drug Delivery Report, Autumn/Winter 2005

Tidak ada komentar: