Beberapa
hari yang lalu aku membaca tulisan Eva Fatmah di Islampos yang berjudul Zina
Adalah Hutang. Isinya tentang pendapat Imam Syafii saat ditanya tentang hukum
bagi pezina. Ku share di sini biar teman-teman ikut membaca tulisan itu.
Benar-benar menyentuh dan mestinya mengisnpirasi kita semua...
Suatu
ketika Imam Asy Syafi’i ditanya mengapa hukum bagi pezina demikian beratnya?
Wajah Syafi’i memerah, pipinya merona delima.
“Karena”,
jawabnya dengan mata menyala. “Zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai
semesta keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya dan
semut di liangnya”.
Beliau
ditanya lagi, dan mengapa tentang hukuman itu Allah berfirman, “ Dan janganlah
rasa ibamu kepada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama”.
Asy
Syafi’i terdiam. Beliau menunduk, menangis. Setelah sesak sesaat beliau
berkata, “Karena zina seringkali datang dari cinta dan cinta selalu membuat
kita iba. Dan syetan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada
mencintaiNya”.
Beliau
ditanya lagi, dan mengapa Allah berfirman pula, “ Dan hendaklah pelaksanaan
hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman”. Bukankan
untuk pembunuh, si murtad, pencuri, Allah tidak pernah mensyaratkan
menjadikannya tontonan?
Janggut
Asy Syafi’i telah basah, bahunya terguncang-guncang.
“Agar
menjadi pelajaran”, beliau terisak.
“Agar
menjadi pelajaran”, beliau tersedu.
“Agar
menjadi pelajaran”, beliau terisak.
Lalu
bangkit dari duduknya. Matanya kembali menyala. “Karena ketahuilah oleh
kalian.... sesungguhnya zina adalah hutang. Hutang. Sungguh hutang dan sungguh
salah seorang dalam nasab pelakunya pasti harus membayarnya”.
Ya,
hindarilah segala yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang muslim. Zina
adalah hutang, hutang, hutang. Jika engkau berhutang maka ketahuilah bahwa
tebusannya adalah anggota keluargamu. Barang siapa berzina maka akan ada yang
dizinai meskipun di dalam rumahnya.
Camkan
hal ini jika engau termasuk orang yang berakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar