Syair I’tiraf (gubahan Abu Nawas atau Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup
pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad 806-814 M) kalau yang menyanyikan almarhum Jefri Al Buchori
bagiku memang membuat merinding. Denger lagunya saja sudah nyetrum, apalagi
memahami maknanya, (semestinya) membuat kita mengingat kalau kita nanti akan
‘pulang’. Jadi bergegaslah memohon ampunan dari Khaliq kita...
Ilahi lastu lilfirdausi ahla, walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….
Tuhan…
tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu, tetapi hamba tiada kuat menerima siksa
neraka-Mu maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….
Dzunubi mitslu a’daadir- rimali, fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi, wa dzanbi zaaidun kaifa -htimali
Dosa-dosaku
seperti butiran pasir di pantai,maka anugerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki
Keagungan dan umur hamba berkurang
setiap hari, sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak, muqirran bi dzunubi wa qad di’aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun, wain tadrud faman narju siwaaka
Tuhan…
hamba-Mu penuh maksiat, datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan,jika Engkau
ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,tetapi jika Engkau tolak maka
kepada siapa lagi aku berharap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar