Kamis, Agustus 18, 2016

I’tiraf / Sebuah Pengakuan


Syair I’tiraf (gubahan Abu Nawas atau  Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad 806-814 M) kalau yang menyanyikan almarhum Jefri Al Buchori bagiku memang membuat merinding. Denger lagunya saja sudah nyetrum, apalagi memahami maknanya, (semestinya) membuat kita mengingat kalau kita nanti akan ‘pulang’. Jadi bergegaslah memohon ampunan dari Khaliq kita...





Ilahi lastu lilfirdausi ahla, walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….

Tuhan… tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu, tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….







Dzunubi mitslu a’daadir- rimali, fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi, wa dzanbi zaaidun kaifa -htimali

Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai,maka anugerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan  dan umur hamba berkurang setiap hari, sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku









Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak, muqirran bi dzunubi wa qad di’aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun, wain tadrud faman narju siwaaka

Tuhan… hamba-Mu penuh maksiat, datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan,jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,tetapi jika Engkau tolak maka kepada siapa lagi aku berharap?



Tidak ada komentar: