Al Qur’an menuliskan bahwa kepada kaum Ad, Allah telah mengirimkan nabi Hud untuk memberi peringatan (QS 11:50). Beberapa catatan dalam Al Qur’an tentang kisah kaum Ad dan nabi Hud adalah:
1. Kaum Ad tinggal di padang pasir atau Al Ahqaf (QS 46:21). Menurut para sejarawan kawasan itu berada di antara Yaman dan Oman.
2. Kaum Ad memiliki kebun, hewan ternak dan mata air (QS 26:132-134).
3. Kaum Ad membangun kota besar bernama Iram yang mempunyai istana megah bertiang besar yang tidak pernah dibangun suatu kota seperti itu (QS 89:6-8, QS 26:128-129)
4. Kaum Ad yang mendustakan Hud dan tetap menyembah berhala dan mengingkari semua nikmat Allah diazab Allah dengan angin kencang disertai tanah liat yang mengubur kota dan seluruh kebudayaan mereka (QS 41:16)
Pada awal tahun 1990, koran-koran memberitakan tentang penemuan kota khayalan Arab yang hilang, di bagian selatan semenanjung Arabia yang meliputi Yaman dan Oman. Seorang ahli kepurbakalaan, Nicholas Clapp yang menemukannya. Kronologi penemuan itu adalah:
1. Buku Arabia Felix karya peneliti Betram Thomas menyebutkan adanya informasi sebuah kota kuno bernama Ubar di kawasan selatan semenanjung Arabia
2. Clapp meminta izin pada NASA untuk memperoleh gambar tempat itu dari satelit.
3. Clapp melakukan kajian manuskrip dan peta kuno di perpustakaan Huntington,California. Dia menemukan peta yang ditulis oleh Ptolemy, ahli geografi Yunani yang tinggal di Mesir pada 200 M, yang menjelaskan jalan yang mengarah ke kota kuno yang dicari tersebut.
Dari foto satelit dan kajian peta yang ternyata saling menguatkan bukti adanya kota kuno itu akhirnya dilakukan penggalian dan terungkaplah peninggalan kota kuno yang dikenal dengan istilah ’Dongeng Pasir Ubar’.
Terus apa bukti bahwa kota Ubar itu adalah kota kaum Ad yang disebut dalam Al Qur’an? Buktinya adalah:
1. Dr. Zarins, anggota peneliti mengatakan tiang-tiang yang ada di kota Ubar merupakan tanda istimewa bagi kota Ubar, kotanya berbentuk bundar dan serambinya bertiang bulat. Padahal kota-kota lain di Yaman yang bisa diungkap hingga sekarang bangunannya bertiang segi empat. Hal ini merujuk pada QS 89:6-8, bahwa kaum Ad membangun kota besar bernama Iram yang mempunyai istana megah bertiang besar yang tidak pernah dibangun suatu kota seperti itu..
2. Data sejarah mengungkapkan daerah penemuan itu mengalami perubahan iklim yang mengubahnya menjadi padang pasir, padahal sebelumnya daerah itu merupakan daerah yang subur dan produktif. Citra satelit NASA juga mengungkap adanya sistem bendungan dan dam kuno yang dipergunakan untuk irigasi. Ini menunjukkan bahwa daerah tersebut memang semula merupakan daerah subur, yang memungkinkan hewan ternak dapat hidup. Ini sesuai dengan QS :26:132-134, bahwa kaum Ad memiliki kebun, hewan ternak dan mata air
3. Majalah Perancis A M’interesse menyebutkan bahwa kota Ubar atau Iram mengalami angin disertai pasir yang mengerikan yang menyebabkan kota ini tertimbun pasir yang ketebalannya mencapai 12 meter. Ini sesuai dengan QS 41:16, bahwa kaum Ad diazab Allah dengan angin kencang.
Sekali lagi, apa yang disebutkan dalam Al Qur’an selalu terbukti kebenarannya. Semoga kita semua menjadi orang berpikir dan tidak akan pernah meragukan kebenaran Al Qu’an serta memiliki kekuatan untuk mengamalkan ajaran yang ada di dalamnya. Amin.
O ya, artikel di atas aku sarikan dari buku Ensiklopedia Mukjizat Al Qu’an dan Hadis: Buku 1 Kemukjizatan Fakta Sejarah, diterbitkan oleh PT Sapta Sentosa.
Rabu, Juni 24, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar