Selasa, September 08, 2009

MEMBUAT TABLET DENGAN KECEPATAN DISOLUSI ZAT AKTIF MAKSIMUM (Bagian 2 dari 3 Tulisan)

Ini lanjutan dari tulisanku Senin yang lalu. Mestinya tak posting hari Senin kemarin tapi karena sibuk di tempat kerja trus malamnya ngantuk jadi baru Selasa ini dipostingnya....


FORMULASI TABLET

Bahan Pengisi
Kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan tablet dapat dipengaruhi oleh bahan pengisi tablet yang digunakan. Pemakaian amilum sebagai bahan pengisi dengan konsentrasi 5-20% diketahui dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif karena adanya amilum berfungsi juga sebagai disintegran. Bila waktu hancur lebih cepat dapat diharapkan kecepatan disolusi juga meningkat. Underwood dan Cadwallader meneliti kemampuan beberapa jenis amilum dalam meningkatkan disolusi zat aktif dari sediaan tablet, dan hasilnya adalah kemampuan meningkatkan disolusi pada amilum kentang >amilum jagung>amilum garut (ararut)> amilum beras , bila pengujian disolusi menggunakan pengaduk tipe ‘stirring’. Sedangkan bila digunakan pengaduk tipe ‘oscillating’ maka kemampuan meningkatkan kecepatan disolusi pada amilum jagung>amilum beras>amilum garut>amilum kentang.

Disintegran
Disintegran adalah bahan yang digunakan untuk memecahkan tablet bila tablet terpapar pada lingkungan berair. Pemilihan disintegran yang baik umumnya akan mengantar pada peningkatan kecepatan disolusi. Secara umum dikenal enam golongan disintegran yaitu golongan amilum, ‘clay’, selulose, alginat, ‘gum’ dan lain-lain. Dari enam golongan itu ada yang dikenal dapat dipakai luas untuk berbagai macam zat aktif dan memberi waktu disintegrasi yang cukup pendek. Disintegran itu antara lain sodium starch glycolat (Primojel/Explotab), Starch 1500 (keduanya ini dari golongan amilum dengan beberapa modifikasi) dan Ac-Di-Sol yaitu sutu bentuk ‘crosslink’ dari karboksimetilselulosa natrium.Agar dapat membantu meningkatkan kecepatan disolusi harus dipilih disintegran yang memeberikan waktu hancur yang singkat tetapi juga cocok untuk zat aktif yang digunakan.

Lubrikan
Fungsi utama lubrikan adalah untuk mengurangi friksi pada antar partikel dan antara permukaan tablet dan dinding die selama pencetakan. Seringkali lubrikan juga berfungsi sebagai antiadherent dan glidan. Antiadherent itu untuk mencegah perlengketan ke punch dan dinding die. Sedang glidan untuk memperbaiki aliran granul/serbuk. Pemakaian lubrikan dan waktu pencampurannya yang tidak tepat dapat menurunkan efektivitas disintegran. Lubrikan hidrofobik seperti magnesium stearat akan membentuk film hidrofobik yang tipis di sekeliling eksipien tablet sehingga mencegah penetrasi air melewati pori tablet dan menunda disintegrasi tablet, dan biasanya hal ini dapat berpengaruh pada kecepatan disolusi zat aktifnya. Karena itu pemakaian lubrikan harus dalam jumlah yang tepat dan waktu pencampurannya dengan seluruh eksipien (serta zat aktif) harus dalam waktu yang tepat pula agar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap waktu hancur dan disolusi zat aktifnya. Sebaliknya Natrium Laurilsulfat bila digunakan sebagai lubrikan akan meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif. Hal ini terutama karena natrium lauril sulfat meningkatkan pembasahan dan penetrasi pelarut ke dalam tablet dan granul sebagai akibat dari turunnya tegangan permukaan antara permukaan partikel tablet dan pelarut (media disolusi).
Umumnya dengan evaluasi berbagai faktor, golongan logam stearat (magnesium/kalsium/natrium) paling baik digunakan sebagai lubrikan asalkan dalam jumlah kecil (<1%) dan dicampur dengan matriks (bahan-bahan) tablet dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi bila bila karakteristik disolusi dari zat aktif yang hidrofobik sangat ingin ditingkatkan maka bisa digunakan surfaktan seperti natriun lauril sulfat sebagai lubrikan.

Bahan Pengikat
Bahan pengikat adalah zat yang ditambahkan untuk menambah kohesivitas atau kualitas ikatan dari serbuk bahan tablet untuk menjamin tablet tidak mudah pecah sesudah pencetakan. Bahan pengikat digunakan pada tablet yang dibuat dengan metoda granulasi basah.Yang termasuk bahan pengikat adalah larutan gelatin, amilum, gula, gum alam (akasia, tragakan) dan gum sintetik (polietilen glikol, polivinilpirolidon, veegum dan karboksimetilselulosa).
Metoda granulasi basah diketahui dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif yang kurang larut dengan cara membuat permukaan partikel menjadi lebih hidrofilik. Solvgang dan Finholt meneliti disolusi granul fenobrbital, fenasetin dan prednisolon lebih baik dibanding disolusi serbuknya. Disamping itu terbukti bahwa disolusi tablet hasil pencetakan granulnya juga lebih baik dari disolusi granulnya. Hal ini disebabkan oleh karena tablet menjadi lebih mudah terbasahi dan kenyataan bahwa adanya deformasi granul selama pencetakan meningkatkan luas permukaan sehingga pembasahan menjadi lebih efektif lagi. Pemilihan bahan pengikat harus disesuaikan dengan zat aktif dan dalam jumlah tepat agar diperoleh kualitas pengikatan yang diinginkan tetapi tidak mempengaruhi kualitas disintegrasi tablet dan disolusi zat aktifnya.

Zat Tambahan Lain
Zat tambahan lain di sini misalnya adalah surfaktan, zat pewarna dan komponen salut. Ada kalanya dalam formula tablet ditambahkan surfaktan terutama untuk tablet yang memiliki sifat permukaan hidrofobik dan kelarutan kecil. Penambahan dalam jumlah kecil (Penambahan dalam jumlah besar (>harga konsentrasi misel kritik) surfaktan berfungsi untuk meningkatkan kelarutan zat aktif dengan cara membentuk misel dengan zat aktif sehingga hal ini akan meningkatkan disolusi juga.

Ada kalanya tablet perlu diberi warna sehingga dalam formulanya ditambahkan zat warna yang larut air. Kadang-kadang adanya zat warna ini dapat menurunkan kecepatan disolusi zat aktif . Hal ini terjadi pada disolusi Sulfatiazol yang diketahui menurun dengan adanya FD&C Blue No.1. Efek pengurangan disolusi ini disebabkan oleh molekul zat warna teradsorpsi pada permukaan partikel zat aktif sehingga mengahalangi disolusinya. Karena itu perlu kehati-hatian pada penambahan zat warna pada formula tablet agar tidak terjadi pengaruh pada kecepatan disolusi zat aktifnya.

Komponen salut khususnya shellac (selulosa asetat ftalat) dapat memberi pengaruh yang signifikan pada kecepatan disolusi zat aktif dari tablet salutnya. Tetapi biasanya efek ini lebih disebabkan karena waktu hancur dan kelarutan zat salutnya daripada tablet intinya.

....to be continued next Monday ya......

Tidak ada komentar: