Rabu, September 09, 2009

Anjing dan Sepotong Daging

Seekor anjing tengah berjalan riang sembari membawa sepotong daging yang segar. Ia merasa sangat bahagia, bahkan sombong dengan apa yang dimilikinya. Tatkala ia menyeberangi sebuah jembatan, di air dia melihat seekor anjing lain sedang menggigit daging yang tampak lebih besar daripada yang ada di mulutnya. Seketika perasaan riangnya hilang karena tertutupi rasa iri untuk meraih daging yang lebih besar itu. Maka ia membuang daging di mulutnya dan terjun ke sungai untuk merenggut daging itu. Namun alih-alih mendapatkan daging yang lebih besar, badannya basah kuyup dan letih karena harus berenang menuju tepian.

Tidak lama kemudian seekor gagak menyambar daging itu dan terbang jauh. Sementara itu sang anjing melangkah gontai meninggalkan jembatan dan sungai itu. Sambil menarik nafas panjang ia mengeluh, ”Celakalah diriku. Kerakusan telah menyesatkanku. Aku membuang yang sedikit karena menginginkan yang banyak, sehingga tidak mendapatkan keduanya”.

.......banyak sekali orang yang melepaskan esensi hanya untuk mengejar bayangan........

(diambil dari Fabled Wisdom for modern life, ditulis oleh Nia Kurniawati –Dedeh Sri Ulfah, Progressio, Bandung)

Tidak ada komentar: