Judul postingku kali ini kuambil dari judul tulisan Zaim Ukhrowi di Republika, Jum’at, 18 September 2009. Sesungguhnya adalah aku setuju dan membenarkan apa yang ditulisnya itu. Secara ringkas, Zaim menulis:
‘Memaafkan sepertinya merupakan kebaikan hati kita terhadap orang lain yang telah berbuat salah pada kita atau menyakiti kita. Dengan memaafkan seolah-olah posisi kita tampak lebih tinggi dibanding yang kita maafkan. Sebenarnya, kepentingan terbesar memaafkan adalah buat diri kita sendiri, bukan buat orang lain yang kita anggap salah. Ketika kita menganggap seseorang bersalah terhadap diri kita, orang atau kesalahan itu akan menyita perhatian kita, mendominasi pikiran kita, berpikir seolah kesalahan itu menentukan nasib kita, menggeser berbagai urusan yang lebih penting dan lain-lain. Dengan memaafkan akan berarti membebaskan diri kita sendiri dari beban-beban yang tidak penting itu. Dengan memaafkan berarti membebaskan diri dari amarah, dendam dan mengingat kesalahan orang lain. Hanya ketika telah terbebas dari beban-beban itu dan hanya ketika telah bersih dari ‘kotoran-kotoran’ itu, setiap pribadi akan menjadi dirinya sendiri secara murni, kembali ke jati dirinya yang sejati dan disebut berada pada posisi fitri. Menjadi bersih dan tanpa beban merupakan modal terpenting buat bangkit menjadi pribadi yang sukses dunia akherat. Jadi memaafkan akan membangkitkan diri kita sendiri dan bukan orang lain….’
Yap. Aku setuju dengan yang ditulis bang Zaim itu. Seperti kata Al Qur’an QS Asy Syuuraa:40 ..dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim…
Jadi sebenarnya Islam mengajarkan umatnya untuk menuntut balas secara sepadan. Namun lebih dari itu Al Qur’an menegaskan bahwa memaafkan adalah lebih baik daripada menuntut balas….
Al Qur’an dan tulisan bang Zaim sungguh membuka mata dan very inspiring. Memaafkan lebih baik daripada menuntut balas. Memaafkan akan membangkitkan diri kita. Kebangkitan akan lebih lagi kalau kita mau meminta maaf juga. Jadi mumpung masih dalam suasana lebaran, aku memaafkan anda dan tolong maafin aku juga ya......
Minggu, September 27, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar