Jumat, Maret 07, 2014

Film The Raven dan Edgar Allan Poe



Kamis kemarin speedyku bermasyalah jadi posting literaryku gak bisa diposting. Baru Jumat ini aku post.
Belum lama ini aku nonton film The Raven di Usee TV. The Raven artinya burung gagak, tapi  di film tersebut tidak ada yang berhubungan dengan burung gagak sama sekali. Film ini campuran antara kisah nyata dan fiksi. Kisah nyata karena menceritakan bagaimana dan kapan Edgar Allan Poe ditemukan sekarat di sebuah taman di Baltimore pada tanggal 3 Oktober 1849, hingga akhirnya meninggal pada tanggal 7 Oktober 1849 di Rumah Sakit Washington Medical College. Fiksi, karena film ini mereka-reka tentang sebab kematian Poe. Koran pada masa itu menyebutkan kematian Poe adalah akibat inflamasi cerebral atau brain congestion dan malam menjelang kematiannya Poe berulangkali mendesahkan kata ....Reynolds... Desahan Poe sebelum meninggal ini yang dijadikan bahan cerita fiksi pada film The Raven yang aku tonton itu......
Ngemeng-ngemeng, pada kenal Edgar Allan Poe gak?  Edgar Allan Poe (19-1-1809  s/d  7-10-1849) adalah seorang Amerika dikenal sebagai penulis, penyair, editor dan kritikus sastra. Dianggap sebagai penemu genre fiksi detektif dan mendorong lahirnya genre fiksi sains. Diia bisa dibilang sebagai seorang arsitek cerpen modern. Dia terkenal dengan karya kisahnya yang penuh mistery dan mengerikan (mystery and macabre tales). Aku pertama kali mengenal Poe dari buku-buku koleksi ayahku yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yang aku baca sejak aku masih di SMA. Yang kubaca bertama kali adalah yang berjudul  ‘Bandulan Maut’, judul aslinya adalah The Pit and The Pendulum. Itu cerita tentang Nicholas Medina, seorang bangsawan Eropa yang penuh misteri, , yang istrinya meninggal , yang rumahnya penuh dengan alat siksa peninggalan leluhurnya dan konon alat itu selalu berbunyi  dan selalu ada bisikan memanggil Nicholas Medina.....ujung-ujungnya semua misteri itu adalah suatu kejahatan yang ternyata dilakukan oleh istri Nicholas yang ternyata belum meninggal. Ada  beberapa lagi karya Poe yang aku baca dari buku Seri Fiksi Klasik terbitan Penerbit Nuansa yang aku beli.  Di situ ada karyanya yang berjudul Tong Anggur (The Cask of Amontilado), Topeng Maut Merah (The Masque of The Red Death), Sebuah Kisah (The Premature Burrial)  dan Kucing Hitam (The Black Cat). Bagi kalian suka ketegangan maka karya-karya Poe cocok dan rasanya akan memuaskan kalian.
Balik ke The Raven,  ceritanya berkisah tentang masyarakat Baltimore dan kehidupan pribadi Poe tahun 1849. Poe, masa itu bekerja sebagai kolumnis di harian Patriot dan menjalin hubungn asmara dengan Emily, putri  seorang pemuka masyarakat. Cerita dibuka dengan terjadinya pembunuhan di sebuah rumah yang modusnya seperti pada alur cerita yang ditulis Poe pada salah satu bukunya. Sehingga Poe dijadikan tersangka. Dan ketika masih ditahan polisi terjadi lagi pembunuhan lagi yang seperti alur cerita yang ditulis Poe di buku yang lain, yang sesungguhnya merupakan fiksi karangannya saja (bukan berdasar kejadian nyata). Motif kejahatan jadi tidak jelas. Akhirnya Poe digandeng pihak kepolisisan untuk mengungkap semua kasus itu. Ujungnya pembunuh mengincar Emily, dia menculik Emily pada pesta yang diadakan oleh ayahnya dan menyekap Emily seperti pada salah satu plot cerita yang ditulis Poe. Akhirnya Poe mengikuti setiap plot yang dilakukan si pembunuh dan memastikan pelaku adalah orang dalam penerbit Patriot, dugaannya adalah pemimpin redaksinya. Tetapi ternyata pemimpin redaksinya sudah mati bersimbah darah, jadi tinggal si petugas ofset yang bernama Ivan Reynolds. Ivan Reynolds adalah penggemar berat Poe, yang sinting. Dia mempraktekkan semua plot Poe untuk menarik agar Poe mampu menebak siapa pelaku semua itu. Reynolds memaksa Poe meminum racun dan meninggalkannya. Poe terus mengikuti plot dan bisa menemukan Emily yang disekap di bawah ruang kerja Reynolds. Emily selamat tapi Poe menghilang, ternyata dia duduk di taman, efek racun yang diminumnya sudah parah dan Poe meracau berkali-kali menyebut nama Reynolds. Poe dirawat di rumah sakit tapi akhirnya meninggal (seperti kenyataannnya). Sedangkan detektif polisi akhirnya bisa menemukan Reynolds pada saat dia hendak kabur ke luar negeri.....
Kisah yang lumayan....
Film ini dibintangi oleh John Cussack (Poe), luke Evans (detektif polisi Fields), disutradarai oleh James McTeigue, skenario dibuat oleh Ben Livingstone dan Hannah Shakespeare, diproduseri oleh Marc D. Evans, Trevor Macy dan Aaron Ryder, dirilis bulan Maret 2012. Skenario kataku pinter dalam arti plot  pembunuhannya disesuaikan dengan plot yang ada di beberapa karya Poe, kecuali pas Reynolds memaksa Poe minum racun (skenarionya bodoh ) , kataku aneh banget kalo Poe langsung mau tanpa perlawanan sama sekali. Kurang seru deh. Tapi lumayan, tokoh seperti Emily dan Ivan Reynolds seperti nya murni karangan skenario film ini.
Ada yang menarik di film ini (barangkali di sana bisa mengundang protes sanak sodara Rufus Griswold), korban pembunuhan kedua di film ini dinyatakan sebagai Rufus Griswold, yang dibunuh dengan cara dijatuhi pisau guillotine seperti plot dalam kisah The Pit and The Pendullum karya Poe. Mayat Griswold di film itu  amburadul banget dah. Pada kenyataannya RufusWilmot  Griswold itu adalah orang yang bener-bener ada. Dia seorang editor, kritikus dan antologis yang merupakan musuh bebuyutan Poe sejak 1842. Segera setelah kematian Poe, Griswold dikenal sebagai literary excecutor  dan merusak reputasi Poe. Tapi di film The Raven ini Griswold dibunuh dengan pisau Guillotine yang ada di plot karya Poe. He..he..sepertinya penulis skenario ini memang penggemar berat Poe.  Satu lagi judulnya itu lho kok ya The Raven,  padahal itu kan judul puisi Poe yang terkenal...yang sepertinya tidak ada sangkut pautnya dengan alur cerita di film ini.....ya tapi si pembuat film kali memang  penginnya judulnya itu, mau apa lagi.....he..he...
Aku bukan kritikus film, aku hanya penikmat dan membagi cerita film dan pengetahuanku dengan anda sekalian. Semoga tulisanku ini dapat anda nikmati....

Tidak ada komentar: