Hari
Kamis yang lalu aku memperoleh pencerahan dari Ustadz M. Arifin Ilham tentang
hidup yang penuh kesaksian. Ini ku share dengan anda sekalian. Semoga
bermanfaat.....
Hidup
penuh kesaksian yang dimaksud di sini dihubungkan dengan perintah untuk
menjalankan yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah SWT.
Perintah dan larangan itu sudah ada panduannya, ajarannya, tinggal kita
menerapkannya. Sudahkan kita menerapkannya terus menerus atau kita kadang saja
melakukannya, atau kita sudah meninggalkan ajaran itu dan tergelincir ke dalam
kemaksiatan, ternyata banyak sekali saksinya. Ada 7 saksi-saksi, mereka itu
adalah:
1. Saksi yang pertama : Ruh / Hati
Hati
akan selau jujur pada kita. Hati tidak bisa ditipu, dibohongi. Saat melakukan perbuatan negatif apapun kati
kita pasti mengingatkan, gak bener tuh....Tapi perbuatan negatif tidak jadi
atau tetap kita lakukan bergantung keadaan iman kita pada saat itu. Bila iman
> nafsu ya biasanya gak jadi deh berbuat negatif dan sebaliknya.
Tentang
kesaksian hati ini tercantum di Al
Qur’an surah Al ‘Aadiyaat (100) : 9-11
9. Maka
tidakkah dia mengetahui apabila apa yang ada di dalam kubur
dibangkitkan .
10. Dan
apa yang ada di dalam dada dilahirkan .
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha
Teliti terhadap keadaan
mereka .
1. Saksi yang kedua: Jasad
Jasad
yang menemani kita sepanjang hidup, yang sepertinya ‘jinak’ kepada kita
ternyata pada hari dibangkitkan kelak akan menjadi saksi atas semua perbuatan
kita. Mulut pada saat itu tidak akan menyangkal karena dia dibungkam. Dalam Al Qur’an ini tercantum pada surah
Yaasin (36): 65
Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan
kaki merekaakan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
1. Saksi yang ketiga: Malaikat
Malaikat
Raqib dan Atid kita kenal sebagai malaikat yang selalu mencatat amal perbuatan
yang kita lakukan. Mereka tiada pernah tidak taat kepada Allah SWT . Al Qur’an
mencantumkannya dalam surah Qaaf (50) : 17-18 dan surah Al Infithaar (82):
10-11
Surah
Qaaf (50) : 17-18
17. (Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri
18.
Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir
A
Infithaar (82): 10-11
10.
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu)
11.
Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)
1. Saksi yang keempat: Alam Semesta
Ternyata
alam semestapun akan menjadi saksi semua perbuatan kita. Al Qur’an
mencantumkannya pada surah Yaasin (36):12.
Sesungguhnya
Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka
kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang
nyata (Lauh Mahfuzh).
1. Saksi yang kelima: Manusia
Perbuatan
kita, baik maupun buruk akan dapat disaksikan oleh orang-orang di sekeliling
kita.
2. Saksi yang keenam: Jin
Jin/syetanpun
ternyata melihat apa yang kita kerjakan. Al Qur’an mencantumkannya pada surah
Al A’raaf (7):27
Hai
anak Adam, jangan sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah
mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya
untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
1. Saksi yang ketujuh: Allah SWT
Sudah
jelas kiranya, Allah, dengan segala ke Maha an Nya menyaksikan segala yang kita
perbuat. Dia Maha Dekat, Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha
Terdahulu, tiada satupun perbuatan yang akan lepas dari pengawasanNya.
Dengan
sekian banyak saksi, masih beranikah kita berbuat yang melanggar dari
ajaranNya??? Semoga tulisan ini menjadi perenungan dan mampu menggugah hati
kita untuk selalu berada di jalanNya. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar