Al Qur’an memberi contoh
ciri pemimpin yang baik pada sosok Jibril. Jibril adalah pemimpin para
malaikat. Sifat Jibril digambarkan pada surah At Takwir (81) ayat 19-21.
19 :
....Jibril itu MULIA (kariim).... ..innahuu laqaulu rasuulin kariiim...
20 :
..KUAT (quwwah) dalam arti secara fisik dan mental, dan TAQWA kepada Allah
(karena disebutkan memiliki
kedudukan yang tinggi di sisi Allah yang memiliki
‘arsy)......dzii quwwatin ‘indadzi ‘arsyi makiin...
21 :
DITAATI oleh para pengikutnya (muthaain) dan DAPAT DIPERCAYA
(amiin).....muthaain Tsamma amiin.....
Yang bersifat mulia itu
pasti baik, baik itu pasti tidak fasik (tidak melanggar, entah itu peraturan,
kesepakatan, perjanjian). Selain baik yang bersifat mulia memberi konotasi
bersih, bersih dari perkataan kotor, tindakan kotor, maksiat, cabul.
Pemimpin pun harus kuat fisik dan mental. Kuat fisik akan
berkorelasi dengan pemilihan pola hidup yang sehat dan seimbang,
memperhatikan gizi, membuang kebiasaan yang yang banyak madharat (rokok, khamr,
stress), cukup olah raga dan pandai memilih cara relaksasi yang baik dan
efisien. Kuat secara mental sama pentingnya dengan kuat jasmani. Kuat mental
akan menjadi penentu bagi seorang pemimpin untuk senantiasa berpihak pada
kepentingan masyarakat banyak dibandingkan pada kepentingan pribadi atau
golongan tertentu. Intinya sanggup ‘say no’ untuk mengakomodasi hal-hal yang
dapat membawa keburukan, kerugian pada masyarakat dipimpinnya.
Takwa kepada Allah sudah
tentu menjadi keharusan karena hanya orang bertakwalah yang akan sepenuhnya
berjalan di jalan yang benar dan membawa orang yang dipimpinnya ke jalan yang
benar dan lebih baik.
Secara pribadi seorang
pemimpin harus memiliki kharisma, baik itu berasal dari kecerdasannya, keshalehannya
dll, tetapi yang paling baik adalah dari teladan berupa hasil kerja konkrit
yang ditunjukkannya. Kharisma itu akan memicu orang yang dipimpinnya untuk
mentaatinya. Kharisma yang berbuah ketaatan akan sirna digerus waktu bila
seorang pemimpin tidak melengkapi dirinya dengan sifat dapat dipercaya atau
jujur. Sebenarnya dalam hubungan pemimpin dan yang dipimpin, sifat dapat
dipercaya atau jujur ini memiliki kata kunci ‘tidak melanggar komitmen’ yang
sudah dibuatnya sebagai seorang pemimpin. Sekali seorang pemimpin melanggar
komitmen yang dibuatnya, akan sulit yang dipimpinnya mempercayainya (kembali).
Sungguh lengkap ciri pemimpin yang baik yang sudah digambarkan oleh Al Qur’an.
Dalam Islam, semua manusia
adalah seorang pemimpin. Bisa jadi kita adalah seorang imam dalam keluarga,
atau kita seorang ibu yang memimpin putra-putrinya, atau seorang guru, atau
seorang kepala pasukan militer, kepala daerah, CEO perusahaan dll. Kita semua
kelak di hadapan Allah diminta pertanggungjawaban terhadap hasil dari apa yang
sudah kita pimpin, dan dengan cara bagaimana kita memimpin. Mari kita
introspeksi, sudahkah kita menjadi pemimpin yang baik, yang memimpin ke arah
jalan yang baik, jalan yang di ridloiNya. Sudahkah kita memiliki sebagian atau
semua sifat Jibril yang digambarkan dalam surah At Takwir yang disebut di
atas.....?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar