Rabu, Desember 03, 2014

Tingkatan Manusia dalam Menyikapi Musibah



Sebagai muslim seharusnya kita meyakini bahwa semua musibah yang menimpa diri kita datangnya dari Allah SWT. Sudah jelas ajarannya bagaimana seharusnya kita menyikapi musibah.
Bergantung keadaan imannya, secara umum tingkatan manusia dalam menyikapi musibah yang menimpanya ada 4:
Yang pertama, manusia yang Bodoh
Tingkatan ini disebabkan oleh lemahnya hati, akal dan agama manusia yang bersangkutan.Manusia yang begini saat musibah menimpanya akan bereaksi hatinya menolak menerima musibah itu, mulutnya penuh dengan dampratan dan gestur (sikap badannya) pun mengingkari.

Yang kedua, manusia yang Sabar
Orang yang sabar itu hatinya masih menolak menerima cobaan atau musibah itu, tapi dia sudah lebih bisa menahan diri, mulutnya tidak mendamprat, gesturnya pun mengakui musibah itu datangnya dari Allah SWT, dan pasti ada hal-hal baik tersembunyi di balik musibah itu.

Yang ketiga, manusia yang Ridha
Orang yang ridha tingkatannya sudah lebih baik lagi. Hatinya menerima, mulut tidak memprotes (why me..? why me...?) dan gesturnya menerimanya sebagai cobaan atau ujian Illahi.

Yang keempat, manusia yang Bersyukur
Yang model ini adalah yang lahir batin bisa mengucap “Alhamdulillaah’  dalam segala situasi.

Itulah keempat maqom atau tingkatan manusia dalam menghadapi musibah. Meskipun belum bisa langsung ke tingkatan terakhir (syukur) seharusnya dari waktu ke waktu kita meningkat dari tingkatan bodoh, sabar, ridha hingga syukur. Insya Allaah.

Tidak ada komentar: