Kamis, Desember 04, 2014

Di Atas Langit Ada Langit



Aku agak bingung mau kasi judul apa untuk postinganku hari ini. Sebetulnya aku mau cerita tentang superioritas, yang tidak pernah mutlak bagi semua makhluq di duni ini. Semua yang dianggap super atawa paling hebat tu ternyata selalu ada yang mengalahkan, menjatuhkan, meluluhlantakkan....apapun istilahnya. Karena blogku ini kupakai untuk sharing maka akan ku share tentang hilangnya keperkasaan kumbang koksi karena ulah penyengat parasit. Share ku kali ini kuambil dari artikel di Majalah National Geographic Indonesia, edisi November 2014, tentang Perenggut Sukma, Momok Bagi Makhluk di Alam Bebas, ditulis oleh Carl Zimmer, Foto oleh Anand Varma dan Novela Grafis oleh Matthew Twombly.
Bisa anda search di ...http://nationalgeographic.co.id/feature/2014/11/parasit-perenggut-sukma?kode=0120#
Begini artikelnya itu.....

Sungguh menakjubkan sekaligus menyedihkan, kumbang soksi menjadi mayat hidup..
Biasanya kumbang koksi (Coleomegilla maculata) merupakan predator yang rakus dan cerdas. Seekor kumbang ini dapat menyantap ribuan kutu daun selama masa hidupnya. Untuk mencari mangsa, kumbang ini pertama menggerak-gerakkan antenanya guna mendeteksi zat kimia yang dilepaskan tanaman saat diserang serangga herbivora. Setelah menemukan sumber sinyal tersebut, kumbang koksi menggunakan sensor lainnya untuk mencari molekul yang hanya dikeluarkan oleh kutu daun. Kemudian dia diam-diam mendekat dan menyergap, merobek sang kutu daun dengan rahangnya yang bergerigi.
Kumbang koksi juga memiliki perlindungan yang sangat ampuh terhadap sebagian besar musuhnya. Sayap perisainya yang berwarna merah totol hitam, sangat cantik di mata manusia, tetapi berfungsi peringatan bagi pemangsa: Jangan coba-coba! Apabila ada burung atau hewan lain yang mencoba menyerang, kumbang koksi mengeluarkan darah beracun dari sendi kakinya. Begitu merasakan darah pahit tersebut, penyerang akan memuntahkan kembali kumbang koksi itu. Akhirnya pemangsa mengenali sayap-luar merah totol hitam itu sebagai peringatan agar tidak diganggu.
Sebagai pemangsa yang terlindung dari pemangsa lain, kumbang koksi sepertinya memiliki kehidupan serangga yang sempurna –andai tidak ada penyengat yang suka bertelur dalam tubuhnya.
Salah satu penyengat tersebut, Dinocampus coccinellae , seukuran coklat tabur. Saat penyengat betina siap bertelur, dia hinggap di dekat kumbang koksi dan dengan cepat menusukkan sengatnya ke perut kumbang, memasukkan telur beserta campuran berbagai zat kimia ke tubuh korbannya. Setelah telur menetas, larva menyantap cairan yang ada dalam rongga tubuh inangnya.
Meskipun kumbang koksi digerogoti perlahan dar dalam, ia tetap melahap kutu daun dengan bersemangat. Namun gizi dari mangsa yang dicernanya kini dugunakan untuk pertumbuhan parasit dalam tubuhnya. Sekitar tiga minggu kemudian, larva penyengat telah siap untuk meni nggalkan inangnya dan bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Dia menggeruit keluar melalui celah rangka-luar sang kumbang.
Meskipun jasad sang kumbang sekarang telah bebas dari parasit tersebut, sukmanya masih tetap terkuasai. Sementara larva penyengat membungkus dirinya dengan kepompong sutra di bawah tubuhnya, kumbang koksi tersebut diam mematung.


Dari sudut pandang sang penyengat, ini anugerah yang luar biasa. Pupa penyengat D. coccinellae  yang sedang berubah di dalam kepompong tidak bisa membela diri. Dia mangsa empuk bagi ulat ulat lalat-jala dan serangga lainnya. Untung baginya, apabila salah satu predator lain mendekat, kumbang koksi akan mennggerak-gerakkan kakinya, mengusir sang penyerang. Singkat kata, dia menjadi centeng sang benalu. Dan dia terus memainkan peran ini selama seminggu, sampai sang penyengat dewasa melubangi kepompong dengan rahangnya, merangkak keluar dan terbang.

 
Barulah kemudian sebagian besar zombi kumbang koksi menemui ajalnya, setelah merampungkan pengabdiannya kepada parasit tersebut......
..............
Begitulah ....Subhanallah...Dari artikel tersebut kita bisa menilai dengan sudut pandang,  bahwa di atas langit ada langit. Selalu saja ada yang mengalahkan yang dianggap super. Dan tidakkah itu membuat kita berpikir, bahwa The Supreme nya tentunya adalah dalang dari semua action tersebut, Sang Khaliq kita, yang tidak ada yang lebih mengunggulinya.
Insya Allah, semoga sharing kali ini mengantar dan lebih mendekatkan kita pada The Supreme tersebut.....

Tidak ada komentar: