Jumat, Desember 05, 2014

Ma’rifatullah, Kunci Menjadi Diri yang Lebih Baik


Abis shubuhan nonton mimbar agama di TVRI, pengisinya adalah Bp Kol. (Laut) Kemal Syah. Ini aku share ceramah beliau yaaa...semoga bermanfaat.

Ma’rifatullah artinya mengenal Allah. Mengenal apanya? Mengenal yang bagaimana? Kalo kenal,  ngefek apa ke kita?

Cara kita mengenal dan efeknya dapat diilustrasikan pada persepsi 4 orang berikut ini terhadap seorang wanita bernama “Neneng”. Empat orang bernama Aa, Ii, Uu dan Udin diberi pertanyaan, ‘ apakah anda mengenal Neneng?’


Jawaban Si Aa:

Si Neneng tu kata orang badannya langsing, hidungnya mancung, rambutnya hitam panjang.

Jawaban si Aa itu menunjukkan dia hanya kenal nama, tapi tidak mengenal orangnya. Kenal model ini tidak memberi efek apapun terhadap si Aa.

Yang mengenal Allah hanya dari namanya tidak akan membawa efek apapun terhadap dirinya.



Jawaban si Ii:

Si Neneng? Ou itu yang murah senyum...

Jawaban si Ii ini menunjukkan dia hanya mengenal (sebagian) sifat si Neneng. Kenal model ini kadang berdampak baik (misal senang berdekatan dengan Neneng karena senyumnya membawa kegembiraan), kadang tak memberi dampak apa-apa.

Yang mengenal Allah dari sifatnya saja (wujud, qidam, baqa, mukhalafatulil hawaditsi, dst....) sudah membawa dampak yaitu orang itu kadang taat kepada Allah kadang juga tidak taat. Jadi tidak stabil ketaatannya.



Jawaban si Uu:

Ooo si Neneng? Iya kenal, wah sayur lodehnya enak banget, kopi buatannya juga kental dan nikmat....

Jawaban si Uu ini menunjukkan dia mengenal Neneng dan perbuatannya. Kenal model ini sudah banyak membawa dampak, misalnya si Uu akan rela ngopi dan makan sayur lodeh di warung Neneng meskipun harganya cukup mahal.

Yang mengenal perbuatan Allah (Yang Maha Pemurah, Pemaaf, Penerima taubat dll) biasanya akan lebih taat, lebih dekat kepada Allah dan lebih jauh dari maksiat.



Jawaban si Udin:

Neneng? Dia kan istri saya...Saya mengenalinya luar dalam. Meskipun mati lampu, saya tetap mengenalinya. Saya tidak perlu mengenali wajahnya untuk bisa berbahagia berbaring bersamanya.

Jawaban si Udin ini yang disebut dengan ma’rifatul dzat, mengenal dzat, mengenal dengan sesungguhnya. Dia tidak perlu cahaya untuk memandang rupa atau tubuh karena dia sudah mengenal semua bagian tubuh si Neneng.  Lebih jauh lagi dia tidak merasa perlu memandang wajah atau tubuh lagi karena berbaring bersama Neneng saja sudah membuatnya berbahagia.

Yang mengenal Allah dengan cara inilah yang kita harapkan. Mengenal Allah dengan cara ini akan membuat kita mencintai Allah, berbahagia dengan semua yang ditetapkan Allah kepada kita dan akan mengarahkan apa kita punya untuk Allah semata.



Ok, itu gambaran bagaimana mengenal Allah yang kita harapkan. Terus pertanyaannya bagaimana kita bisa sampai ke tahap mengenal Allah yang seperti itu?

Cara pertama.

Hadist mengatakan, Siapa mengenal dirinya akan mengenal Tuhannya.

Diri kita adalah ciptaan Allah, dengan mengenal diri kita kita akan dapat mengenal Allah. Mengenal ciptaan Allah yang lainpun akan membawa kita mengenal Allah.  Jadi tafakurilah ciptaan Allah.



Cara kedua.

Renungilah sifat-sifat Allah.



Cara ketiga:

Perbanyaklah berdzikir mengingat Allah dan resapkan dalam hati. Perbanyaklah shalat berjama’ah, shalat sunnah dan shalat mutlak. Insya Allah bila itu kita lakukan dengan ketulusan hati, Allah SWT sendiri yang akan menuntun kita untuk lebih mengenal Dirinya.



Mengenal Allah dengan sebaik-baiknya akan menghantar kita menjadi manusia yang lebih baik dan menjadikan beribadah menjadi lebih nikmat terasa.....
 


Tidak ada komentar: