Hari ini kulanjutkan
tulisanku Senin yang lalu-laluuuuu, tentang Cara Pembuatan dan Evaluasi
Orodispersable Tablet (OT).
Cara Pembuatan:
Secara umum OT dapat dibuat
dengan metoda cetak manual (molding), cetak dengan mesin (compacting),
spray-drying dan freeze drying. Selain itu secara khusus OT dapat pula dibuat
dengan metoda ‘melt granulation’, transisi fasa dan sublimasi.
Metode cetak manual
(molding) dilakukan dengan cara mengayak, membasahi zat aktif obat selanjutnya mendispersikannya
dalam pelarut dan mencetak campuran yang lembab tersebut hingga menjadi bentuk
tablet. Gaya kempa atau tekanan yang diterapkan pada metode cetak manual ini
biasanya rendah atau kecil, lebih kecil daripada bila menggunakan metoda cetak
dengan mesin (compacting). OT yang dibuat dengan metode ini memiliki struktur
berpori dan rapuh, sehingga seringkali memersulit dalam penanganannya.
Metode cetak dengan mesin
(compacting) dapat dilakukan dengan cara cetak langsung, granulasi basah maupun
granulasi kering.Disintegran yang sering digunakan dalam formulasi OT antara
lain crosspovidone, croscarmellose sodium, sodium alginate dan turunan asam
akrilat.
Bila menggunakan metoda
Spray-drying yang biasa digunakan adalah gelatin atau gelatin terhidrolisa
sebagai bahan penunjang matrik (pengikat), manitol sebagai bahan pembantu utama
dalam pembuatan OT, dan sodium strach glycolate atau croscarmelose sodium
sebagai disintegrant. Campuran ini selanjutnya disemprotkan dalam aliran udara
kering dengan suhu dan tekanan tinggi sehingga akan tersisa massa yang kering.
Massa kering ini selanjutnya bisa dijadikan OT dengan cara molding ataupun
compacting.
Mengingatkan lagi, bahasan
ini bukan karanganku sendiri ya tapi kuambil dari publikasi ilmiah , terutama
dari Journal of Natural Science, Biology and Medicine |July 2010| Vol 1| Issue
1., judul publikasinya Orodispersible Tablets: A New Trend in Drug Delivery,
penulisnya Paramita Dey dan Sabyasachi Maiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar