Sabtu, April 03, 2010

Ayo Mengenal Transporter Obat (4)

Seminggu kemarin, lagi-lagi aku gak sempet posting sekalipun. Padahal tabungan tulisan cukup banyak. Jadi pada hari Sabtu ini aku rapel dah.....

Ini jatah posting hari Senin kemarin. Seri ke 4 tentang Mengenal Transporter Obat ini akan kuisi dengan tulisan tentang Transporter yang Berperan pada proses Distribuai Obat.

Drug targeting (penyampaian obat ke sasaran obat) merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan aktivitas farmakologi dan untuk menurunkan efek samping obat. Bermacam-macam transporter obat yang terdapat di hati, ginjal dan organ lain dapat menjadi target atau sasaran yang menjanjikan untuk penghantaran obat.

Kasus yang terdokumentasikan dengan baik adalah Pravastatin. Pravastatin (suatu 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A dari inhibitor reduktase ) mengalami sirkulasi enterohepatik yang menyebabkan perpanjangan pemaparan pada hati yang menjadi organ sasaran pravastatin dan juga menyebabkan pengurangan efek samping yang merugikan pada jaringan perifer. Sirkulasi enterohepatik ini diperantarai oleh berbagai transporter obat, mulai dari absorpsi dari saluran cerna hingga transpor empedunya. Dari vena porta hepatik pravastatin diambil oleh protein keluarga OATP yang terdapat pada membran sinusoidal (basolateral). Setelah memberikan efek farmakologi pada hati pravastatin diekskresikan dalam empedu oleh MRP2 tanpa mengalami perubahan metabolik yang berarti. Fraksi obat yang dilepaskan ke dalam duodenum kemudian direabsorpsi melalui transpor aktif.Jadi transpor hati-empedu yang efisien oleh OATP dan MRP2 memegang peran penting dalam sirkulasi enterohepatik yang bertanggung jawab pada kadar signifikan pravastatin dalam hati.

Juga telah dibuktikan bahwa penyampaian ke sasaran pada obat antikanker dapat dicapai menggunakan transporter oligopeptida PEPT1 yang terdapat pada tumor. Beberapa sel kanker pada manusia menunjukkan aktivitas transpor oligopeptida. Telah diteliti penghantaran obat antikanker yang mempunyai struktur mirip peptida seperti bestatin (yang merupakan substrat dari PEPT1) . Sesudah pemberian bestatin secara intra vena pada tikus gundul yang diinokulasi dengan sel tumor, konsentrasi bestatin pada tumor yang proses transpornya melibatkan PEPT1 tersebut lebih besar dibandingkan tumor yang proses transpornya tidak melibatkan PEPT1. Selanjutnya pemberian dosis berulang secara oral oral menekan pertumbuhan tumor yang proses transpornya melibatkan PEPT1. Diperkirakan bestatin terdistribusi ke jaringan tumor melalui mekanisme yang khas.

NTCP adalah protein ‘kotransporter’ untuk ion Na+-asam empedu yang memperantarai pengambilan asam-asam empedu oleh hati. Karena NTCP secara eksklusif terdapat dalam membran sinusoidal hati, transporter ini dapat digunakan sebagai target dalam penghantaran obat ke organ hati. Menurut Dominguez et.al. melakukan ‘coupling’ obat-obat tertentu dengan rantai samping dari asam-asam empedu dapat digunakan sebagai strategi untuk penyampaian obat pada sel-sel tumor pada hati. Cisplatin-turunan ursodeoksicholat (Bamet-UD2) secara efisien ditranspor oleh NTCP. Konsentrasi Bamet-UD2 di dalam hati beberapa kali lebih tinggi daripada konsentrasi setelah pemberian cisplatin saja.

Strategi penyampaian ke sasaran (drug targeting strategy) harus memperhatikan keberadaan transporter-transporter pada organ sasaran dan organ-organ lain (yang bukan organ sasaran). Sangat penting untuk mendisain molekul obat yang transpornya dapat diperantarai oleh transporter khas yang ada pada organ sasaran.

This posting will be continued next Monday ya…..

Tidak ada komentar: