Senin, Juli 06, 2009
TDDS (2): Pemilihan Calon Obat untuk TDDS
Untuk rute transdermal tidak dapat digunakan segala macam jenis obat. Beberapa hal membatasi kecocokan obat untuk digunakan dalam TDDS, yaitu sifat biologis obat, sifat fisikokimia obat dan pemilihan disain TDDS.
Sifat Biologis Obat
Hal-hal yang harus dipertimbangkan antara lain:
Dosis Harian Kecil:
Kulit merupakan barrier yang sangat efisien sehingga membatasi hanya sejumlah kecil obat yang dapat menembus kulit dalam masa sehari. Secara realistis suatu TDDS area kontaknya tidak akan meliputi 50 cm2. Obat seperti nitrogliserin memiliki fluks 10-15 g/cm2/jam dari larutan jenuhnya. Jadi dalam sehari (melewati 50 cm2 kulit) hanya 15 mg nitrogliserin yang dapat melintasi kulit. Jadi TDDS hanya cocok untuk obat yang dosis hariannya hanya beberapa mg dan clearance obat kecil.
Waktu Paruh Eliminasi :
Tidak selamanya waktu paruh eliminasi yang panjang menguntungkan untuk dijadikan calon obat pada TDDS. Hal ini dapat digambarkan seperti ini. Anggap ada obat dengan sifat fisiko kimia sebagai berikut: BM 100, koefisien partisi =1, luas area kontak 5 cm2, kecepatan pelepasan obat secara TDDS = 1 g/cm2/jam, loading dose dengan sistem adesif =0,1 mg (pelepasan mengikuti kinetika orde 1 dengan k= 1,3 /jam) dan volume distribusi 5 liter. Gambar di sebelah atas menunjukkan efek waktu paruh pada profil konsentrasi dalam plasma obat tersebut.
Dari gambar tersebut terlihat yang memiliki waktu paruh 30 jam belum mencapai keadaan steady-state dalam 120 jam. Sementara yang memiliki waktu paruh 3 jam sudah mencapai steady-state dalam 24 jam, hal ini lebih cocok sebagai calon obat untuk TDDS.
Jadi selain waktu yang panjang, harus diperhatikan pula waktu yang diperlukan untuk mencapai steady-state.
Toksisitas Terhadap Kulit:
Pilih obat yang diketahui tidak menimbulkan iritasi, alergi atau sensitisasi terhadap kulit.
Sifat Fisiko-kimia Obat
Pada Gambar bawah diperlihatkan bermacam-macam proses transfer dan proses kehilangan (Loss process) yang terjadi pada TDDS Ideal
Dari gambar tersebut terlihat mula-mula obat terpartisi dari reservoir ke matriks polimer (membran pembatas kecepatan). Setelah berada di membran terjadi difusi searah gradien konsentrasi yang dikontrol oleh koefisien difusi obat pada polimer, yang harganya bergantung pada polimer yang digunakan..
Dari sini diketahui obat yang akan digunakan dalam TDDS harus dipertimbangkan sifat fisiko kimianya dalam hal ini adalah harga koefisien partisinya dalam reservoir dan matriks polimer serta harga koefisien difusinya dalam membran polimer. Harus dilakukan percobaan penentuan untuk itu, bila hasil penentuan tidak memuaskan maka harus dipertimbangkan untuk memasukkan ‘penetration enhancer’ dalam formula TDDS itu.
Pemilihan Disain TDDS
TDDS harus didisain untuk menciptakan profil konsentrasi obat dalam plasma vs waktu seperti yang diinginkan. Bila diinginkan profil pelepasan diperlambat (sustained released), secara substansial kadar obat dalam darah konstan, maka harus dicapai kinetika orde saru selama pemakaian produk TDDS itu. Kecepatan penghantaran harus lebih lambat daripada kecepatan transfer melalui kulit.
Untuk mencapai target konsentrasi pada steady-state sesegera mungkin maka harus dimasukkan loading dose dalam lapis adesif. Pencapaian kinetika orde satu dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan membran yang mengandung reservoir obat yang selama pemakaian senantiasa jenuh dengan obat. Konsekuensi dari sistem ini adalah selalu akan ada obat tersisa bila pemakaian dihentikan. Untuk obat-obat tertentu hal ini akan memakan biaya.
Penerapan alat membran yang selalu jenuh dengan obat ini bergantung pada dua faktor yaitu jumlah obat yang harus dihantarkan dan kepatuhan pasien. Untuk faktor jumlah obat maka ukuran patch nya harus dalam batas normal. Sedangkan untuk faktor kepatuhan pasien harus dipertimbangkan bahwa patch harus diganti dan ditempel lagi pada tempat yang sama selama waktu pengobatan yang telah ditentukan.
Artikel ini disarikan dari: Hadgraft J., Guy R.H., editor, 1989. Transdermal
Drug Delivery, Marcel Dekker, Inc.New York, halaman 59-81.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar