ITB
yang kumaksud di sini adalah Institut Teknologi Bandung. Apa hubungan antara
keluargaku dan ITB? Jawaban umumnya adalah hubungannya baik-baik saja. Heheh...
Yang
ingin kutulis di sini adalah ternyata keluarga kecilku, aku, suami dan ke3
anakku diberi kesempatan untuk menjalani pendidikan ‘under graduate’ alias S1
di ITB. Alhamdulillaahi Robbil Aalamiin.
Tahun
1983, aku dan suamiku diterima di ITB. Aku lewat jalur Perintis 2 (tanpa test)
di Jurusan Famasi, FMIPA ITB. Sedangkan Herlan suamiku melalui seleksi
Sipenmaru (SBMPTN kalo jaman sekarang) diterima di jurusan Teknik Elektro FTI
ITB. Jaman dulu diterima di ITB langsung di jurusan yang dipilih. Jadi tidak
masuk fakultasnya dulu. Berapa biaya sekolah di ITB tahun itu? Dari 1983 sampe
kami lulus tahun 1988/1989 uang SPP kami per semester adalah 42 ribu rupiah.
Aku tidak bisa bilang ‘hanya’ 42 ribu rupiah....karena pada saat itu uang segitu
bagi keluargaku dan keluarga suamiku pun sudah merupakan uang yang cukup besar.
Tahun
2008 anak sulungku Lia diterima di STEI ITB lewat jalur USM (ujian saringan
masuk) pakai test yang dilakukan sebelum
UAN. Pada tahun itu ITB menerapkan 2 jenis ujian saringan masuk. Yang pertama
adalah USM sebelum UAN dilakukan. Konsekuensi
bila diterima di tahap ini adalah membayar biaya pendidikan yang cukup
besar, belum termasuk SPP per semester yang 2,5 juta rupiah per semester. Waktu
Lia dulu adalah 45 juta rupiah. Sedangkan USM yang ke2 adalah yang dilakukan
sesudah UAN dan sesudah hasil USM pertama diumumkan. Konsekuensinya adalah
mahasiswa yang diterima cukup bayar uang SPP per semester saja (2,5 juta rupiah
per semester).
Masih
ingat nasihat teman-teman waktu itu agar Lia memilih USM ke2 karena Lia kan
termasuk anak yang cerdas jadi pasti bisa nembus USM ke2 dan tidak harus bayar
biaya pendidikan yang besar. Tetapi hampir semua teman SMA Lia (SMAN 3 Bandung)
pada daftar di USM ke 1 jadi aku izinkan Lia mendaftar USM ke 1, mengikuti
testnya dan ternyata dia diterima. Konsekuensi merogoh kocek 45 juta rupiah pun
kami lakukan dengan legowo. Sangat impas dengan rasa lega karena anakku sudah
mendapat tempat di perguruan tinggi yang baik di negeri ini. Satu tahun di TPB
(tahun pertama bersama) baru tahun kedua Lia memilih jurusan Telekomunikasi di STEI ITB. Alhamdulillaah,
4 tahun kemudian Lia lulus tepat waktu dan mengikuti wisuda di bulan Juli 2012.
Lulus dengan predikat cum laude, alhamdulillaah...
Di
tahun 2012 Akbar, dari SMAN 3 Bandung, diterima di FTMD ITB lewat jalur undangan
(tanpa test, seleksi berdasarkan nilai rapor SMA semester 1-5), dengan biaya pendidikan
55 juta dan SPP sebesar 5 juta per semester. Pada tahun itu ITB menerapkan 2
jenis tahap penerimaan mahasiswa baru. Yang pertama jalur undangan dan yang ke
dua adalah jalur SBMPTN (test tertulis serempak). Yang lolos jalur SBMPTN hanya
membayar uang SPP yang 5 juta/semester. Setahun di TPB, tahun kedua Akbar
memilih sub Jurusan Mesin (umum) di FTMD ITB. Alhamdulillaah saat ini Akbar
sedang mengerjakan skripsinya.
Sekarang
tahun 2016, Salman (dari SMA Taruna Bakti Bandung) diterima di FITB ITB lewat
jalur SNMPTN (tanpa test, seleksi berdasarkan nilai rapor SMA semester 1-5).
Bulan Agustus 2016 yang akan datang in sya ALLah Salman akan memulai
pendidikannnya di ITB, dan setelah masa TPB dia pengin memilih jurusan Teknik
Geologi / Geodesi. ITB di tahun ini menerapkan 2 jalur penerimaan mahasiswa
baru yaitu SNMPTN (tanpa test, sudah diumumkan tanggal 9 Mei yang lalu) dan
SBMPTN (test tertulis serempak) diumumkan hari ini 28 Juni 2016. Baik yang
diterima lewat jalur SNMPTN maupun jalur SBMPTN sama-sama membayar SPP 10
juta/semester.
Kasih
sayang Allah pada keluargaku seperti tiada putusnya. DiberiNYa kami sekeluarga
kesempatan untuk menikmati lingkungan pendidikan tinggi yang baik di negeri
ini. Semoga kami dapat selalu mensyukurinya dengan jalan menjadikan kami mandiri, menjadikan ilmu kami bermanfaat
bagi orang di sekeliling kami, bermanfaat memajukan negeri ini dan memelihara
bumi Allah ini. Aamiin yaa Rabb.
Saat
ini tanggal 28 Juni 2016, menjelang jam 14.00. Menjelang diumumkannya hasil
SBMPTN di seluruh Indonesia. Semoga anak-anak yang sedang menunggu hasilnya
memperoleh jurusan seperti yang diidamkan semuanya. Aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar