Selasa, Juni 28, 2016

Keluargaku dan ITB

ITB yang kumaksud di sini adalah Institut Teknologi Bandung. Apa hubungan antara keluargaku dan ITB? Jawaban umumnya adalah hubungannya baik-baik saja. Heheh...
Yang ingin kutulis di sini adalah ternyata keluarga kecilku, aku, suami dan ke3 anakku diberi kesempatan untuk menjalani pendidikan ‘under graduate’ alias S1 di ITB. Alhamdulillaahi Robbil Aalamiin.
Tahun 1983, aku dan suamiku diterima di ITB. Aku lewat jalur Perintis 2 (tanpa test) di Jurusan Famasi, FMIPA ITB. Sedangkan Herlan suamiku melalui seleksi Sipenmaru (SBMPTN kalo jaman sekarang) diterima di jurusan Teknik Elektro FTI ITB. Jaman dulu diterima di ITB langsung di jurusan yang dipilih. Jadi tidak masuk fakultasnya dulu. Berapa biaya sekolah di ITB tahun itu? Dari 1983 sampe kami lulus tahun 1988/1989 uang SPP kami per semester adalah 42 ribu rupiah. Aku tidak bisa bilang ‘hanya’ 42 ribu rupiah....karena pada saat itu uang segitu bagi keluargaku dan keluarga suamiku pun sudah merupakan uang yang cukup besar.
Tahun 2008 anak sulungku Lia diterima di STEI ITB lewat jalur USM (ujian saringan masuk) pakai test yang dilakukan  sebelum UAN. Pada tahun itu ITB menerapkan 2 jenis ujian saringan masuk. Yang pertama adalah USM sebelum UAN dilakukan. Konsekuensi  bila diterima di tahap ini adalah membayar biaya pendidikan yang cukup besar, belum termasuk SPP per semester yang 2,5 juta rupiah per semester. Waktu Lia dulu adalah 45 juta rupiah. Sedangkan USM yang ke2 adalah yang dilakukan sesudah UAN dan sesudah hasil USM pertama diumumkan. Konsekuensinya adalah mahasiswa yang diterima cukup bayar uang SPP per semester saja (2,5 juta rupiah per semester).
Masih ingat nasihat teman-teman waktu itu agar Lia memilih USM ke2 karena Lia kan termasuk anak yang cerdas jadi pasti bisa nembus USM ke2 dan tidak harus bayar biaya pendidikan yang besar. Tetapi hampir semua teman SMA Lia (SMAN 3 Bandung) pada daftar di USM ke 1 jadi aku izinkan Lia mendaftar USM ke 1, mengikuti testnya dan ternyata dia diterima. Konsekuensi merogoh kocek 45 juta rupiah pun kami lakukan dengan legowo. Sangat impas dengan rasa lega karena anakku sudah mendapat tempat di perguruan tinggi yang baik di negeri ini. Satu tahun di TPB (tahun pertama bersama) baru tahun kedua Lia memilih  jurusan Telekomunikasi di STEI ITB. Alhamdulillaah, 4 tahun kemudian Lia lulus tepat waktu dan mengikuti wisuda di bulan Juli 2012. Lulus dengan predikat cum laude, alhamdulillaah...
Di tahun 2012 Akbar, dari SMAN 3 Bandung,  diterima di FTMD ITB lewat jalur undangan (tanpa test, seleksi berdasarkan nilai rapor SMA semester 1-5), dengan biaya pendidikan 55 juta dan SPP sebesar 5 juta per semester. Pada tahun itu ITB menerapkan 2 jenis tahap penerimaan mahasiswa baru. Yang pertama jalur undangan dan yang ke dua adalah jalur SBMPTN (test tertulis serempak). Yang lolos jalur SBMPTN hanya membayar uang SPP yang 5 juta/semester. Setahun di TPB, tahun kedua Akbar memilih sub Jurusan Mesin (umum) di FTMD ITB. Alhamdulillaah saat ini Akbar sedang mengerjakan skripsinya.
Sekarang tahun 2016, Salman (dari SMA Taruna Bakti Bandung) diterima di FITB ITB lewat jalur SNMPTN (tanpa test, seleksi berdasarkan nilai rapor SMA semester 1-5). Bulan Agustus 2016 yang akan datang in sya ALLah Salman akan memulai pendidikannnya di ITB, dan setelah masa TPB dia pengin memilih jurusan Teknik Geologi / Geodesi. ITB di tahun ini menerapkan 2 jalur penerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN (tanpa test, sudah diumumkan tanggal 9 Mei yang lalu) dan SBMPTN (test tertulis serempak) diumumkan hari ini 28 Juni 2016. Baik yang diterima lewat jalur SNMPTN maupun jalur SBMPTN sama-sama membayar SPP 10 juta/semester.
Kasih sayang Allah pada keluargaku seperti tiada putusnya. DiberiNYa kami sekeluarga kesempatan untuk menikmati lingkungan pendidikan tinggi yang baik di negeri ini. Semoga kami dapat selalu mensyukurinya dengan jalan  menjadikan kami mandiri, menjadikan ilmu kami bermanfaat bagi orang di sekeliling kami, bermanfaat memajukan negeri ini dan memelihara bumi Allah ini. Aamiin yaa Rabb.

Saat ini tanggal 28 Juni 2016, menjelang jam 14.00. Menjelang diumumkannya hasil SBMPTN di seluruh Indonesia. Semoga anak-anak yang sedang menunggu hasilnya memperoleh jurusan seperti yang diidamkan semuanya. Aamiin....